Jumat, 03 Desember 2010

PULAU PADANG PUSAT LISTRIK DI MERANTI

Direktur Utama PT RIC Rida K Liamsi melakukan Mou dengan PT PGN terkait pasokan gas ke Riau. Disaksikan Gubernur Riau HM Rusli Zainal dan Dirjen BPMIGAS Evita Legowo. MoU ini sebelumnya berkat pertemuan BPMIGAS dan PT RIAU membincangkan pasokan gas

Pulau Padang di Kecamatan Merbau yang terdiri dari beberapa Desa, yakni Desa Tanjung Padang, Desa Dedap, Desa Kudap, Desa Bandul dan Desa Selat Akar, direncanakan akan dijadikan pusat energi listrik di Kabupaten Kepulauan Meranti. Rencana tersebut dituangkannya dalam visi dan misinya dalam membangun kabupaten berjuluk Tanah Jantan ini.
Bupati Kepulauan Meranti, Drs Irwan Msi mengatakan, daerah tersebut memiliki sumber energi listrik itu akan diserap dari potensi gas yang terdapat di Pulau Padang Kepulauan Meranti yang berseberangan dengan Kabupaten Siak.
"Sangat banyak sumber gas yang terdapat di Pulau Padang. Potensi tersebut nantinya sangat cocok di jadikan sebagai sumber energi listrik Kabupaten Kepulauan Meranti, dengan membuat Pembangkit Listrik Tenaga Gas atau PLTG," kata Bupati.
Dilanjutkan Bupati, saat ini kondisi ketersediaan listrik menjadi salah satu masalah besar yang dihadapi dalam upaya mengoptimalkan pembangunan Kabupaten Kepulauan Meranti. Terutama upaya pelayanan, baik itu pelayanan kepada masyarakat, investor dan lainnya. Saat ini PLN ranting Selatpanjang masih memperoleh subsidi dari Pemkab Kepulauan Meranti agar kebutuhan listrik di Selatpanjang terpenuhi. Namun nanti kedepan diharapkan tidak dilakukan subsidi lagi.
"Karena dengan potensi yang ada di Pulau Padang, diharapkan kondisi minimnya pelayanan listrik di Kepulauan Meranti bisa teratasi secara bertahap," sebut Irwan.

Ditambahkan Bupati, potensi gas yang terdapat di Pulau Padang saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Diakui Bupati, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak PT Energi Mega Persada atau EMP (eks PT Kondur) yang merupakan perusahaan yang mengeksploitasi minyak di sana.
"Pada dasarnya PT EMP siap membentu terhadap keinginan itu. Dengan dibuatnya menjadi sumber energi listrik nantinya, jika disesuaikan dengan ketersediaan sumber gas yang ada di sana, maka akan tercukupi ketersediaan listrik sekitar lebih kurang untuk tiga pulau di Kepulauan Meranti ini," jelas Irwan.

Sepengetahuan penulis, proyek listrik di Meranti masuk dalam proyeksi program PLN Riau Kepri, itu antara lain PLTU 2x7 MW Selatpanjang sekarang sudah ditangani PT. Bousted Maxitherm Indtrs, target opresi proyek ini pada 2010 akan selesai. Kemudian sewa PLTD MFO 1x6 MW di Selatpanjang, saat ini juga proses Pelelangan, rencana operasi ditargetkan tahun ini. Tapi tidak tahu seperti apa perkembangan proyek ini sekarang. Sementara mega proyek listri di Bengkalis yakni PLTD MFO 1x6 MW Bengkalis, yang masih proses pelelangan, Rdan PLTU 2x10 MW Bengkalis, PT. Modaco Enersys, maksimum operasi 2010 ini mungkin proyeknya di Pulau Padang. Pernah penulis langsung tanyakan Kepada Kabid listrik Dinas Pertambangan dan Energi (Distanben) Riau Abdi Haro, terkait listrik di Pulau Padang ini, kendalanya saat itu adalah pembebasan lahan yang belum usai. Alasann ini sepengetahuan penulis tidak masuk akal, masalahnya masyarakat tempatan saat ini memang membutuhkan listrik dan kondisi lahan di wilayah Pulau Padang penulis piker sangat mudah untuk dikompromikan kepada masyarakat. Dengan komitmen Bupati baru ini, semoga proyek elektrifikasi listrik ini segera di selesaikan.
Apalagi, memang ada scenario mega proyek PLTU di Pulau Padang itu dikolaborasi dengan operasi PT Kondur Petrolium yang menghasilkan gas. Artinya jika gas dari perusahaan minyak yang beropresi diokondur itu dilakukan rencananya juga selain untuk membantu lifting juga untuk masyarakat. Kemungkinan besar mega proyek pembangunan listrik ini bisa dilakukan, sebab dalam agenda besar Badan Pelaksana Minyak dan Gas (BP Migas) untuk penyediaan gas akan diprioritaskan untuk perusahaan minyak yang melakukan ekplorasi. Jadi kalau rencana gas untuk lifting bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan listrik masyarakat. Suatu ketika perusahaan tempat penulis bekerja PT Riau Invesment Corporation (RIC) pernah mendatangkan Dirjen BPMIGAS Elita Legowo untuk mempertanyakan pasokan gas ke Riau. Saat itu terungkat, BPMIGAS menyetujui scenario pemanfaatkan gas yang diperuntukkan lifting minyak juga dialokasikan untuk kebutuhan masyarakat. Ini mengarahkan penggunaan gas yang dieksplorasi PT Kondur Petrolium untuk mengalokasikan untuk pemanfaatan listrik masyarakat. Semoga saja ini berhasil!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
blog ini akan menggairahkan kembali tradisi tulis menulis tentang melayu